Categories
Opini

Ujian Intranatal (proses persalinan), sangat mendebarkan…

Selama ini gw sadar kalo gw itu lemah dalam mata kuliah keperawatan maternitas, nilai ujian maternitas gw pun gak bagus-bagus amat malahan bisa dinilai jelek untuk standar anak FIK UI. nah ceritanya jam 9 pagi tadi gw itu ujian praktikum Intranatal, inilah praktikum yang sangat gw khawatirkan selama gw kuliah di FIK.

Gimana enggak, sama teorinya aja gw keok apalagi gw berhadapan dengan praktikumnya yang bisa menghabiskan semua memori jangka pendek gw dengan kira2 60 langkah persalinan. Penguji gw pada ujian kali ini adalah seorang dosen senior di bidang maternitas, namun gw dan beliau sudah agak akrab karena sering ngobrol dimulai dari pembicaraan tentang laptop sampai bagaimana gw bisa mengoptimalkan peran dosen di dalam website bikinan gw dan beberapa temen gw yaitu perawatonline.com

awalnya jantung gw berdebar-debar cukup kencang seperti genderang mau perang (halah…), tapi ternyata Ibu Yati jauh dari yang gw bayangkan kalo beliau bakal menjadi dosen killer pada waktu menjadi penguji praktikum, beliau cukup friendly dengan semua peserta ujian yaitu Fitra, Kiki, Ika, dan Gw. jadi totalnya semua ada 4 peserta ujian dengan satu penguji.

Gw berusaha untuk tetap tenang dan kalem (biasanya gak bisa diem, kayak cacing kepanasan), supaya gw bisa tetap berkonsentrasi dan gak kehilangan hafalan yang telah gw perjuangkan selama dua hari belakangan ini. Lalu dimulailah giliran gw mempraktekan semua yang telah gw latih, singkat cerita Bu Yati ngomong kayak gini “iya betul sepeti itu, ayo kamu cerdas kok pasti kamu bisa”. Mendengar kata-kata seperti itu gw jadi tambah semangat dan semakin keras untuk berpikir tindakan apa yang gw harus lakukan selanjutnya.

dan sampailah pada saat yang berbahagia (nyadur pembukaan UUD’45) pada saat kala 4, lalu kemudian Bu Yati kembali bicara, namun kali ini dalam nada tanya “hayo sebutkan 2 tindakan saja terpenting yang harus dilakukan pada kala 4, kalau bisa nilai kamu 100”. Tiba-tiba otak gw berhenti berpikir sesaat entah kenapa, gw tersentak mendengar pertanyaan yang gw sendiri gak yakin akan jawabannya, karena setahu gw semua tindakan di kala 4 itu penting, namun gw sangat menginginkan 3 angka itu “100”. Gw berpikir keras untuk menjawab pertanyaan itu, dan akhirnya gw jawab “kaji ada/tidaknya atau kekuatan kontraksi pada Ibu” Bu Yati pun tersenyum, namun tidak sempat gw merespon senyumnya beliau, tiba-tiba beliau berkata “itu baru satu, kan saya suruh sebutkan 2 tindakan”

ah, gw bener-bener gak tau jawaban yang satunya lagi, lalu gw coba berpikir menggunakan otak gw yang udah sesak dengan hafalan langkah-langkah persalinan dan syair partus. akhirnya terlintas di kepala gw bahwa gw harus melihat perdarahan yang mungkin terjadi pada Ibu, karena faktor inilah yang ternyata banyak merenggut nyawa ibu setelah melahirkan. Bu Yati pun tersenyum seraya mengatakan “ya kamu dapat nilai 100”

Gila…!!! gak kebayang gw, ujian yang paling gw takutkan selama ini bisa gw selesaikan dengan baik, padahal sih gw ngerasa gw gak melakukan ujian itu dengan sempurna tapi apa mau dikata, yang ngasih nilai kan sang penguji bukan yang diuji…=p

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *