Dauroh yang saya ikuti mulai tanggal 6 sampai dengan 8 November 2009 ini sedikit berbeda dari dauroh-dauroh yang saya ikuti sebelumnya, karena pada dauroh yang ditujukan untuk mahasiswa baru di Fakultas Ilmu Keperawatan UI kali ini, status saya bukanlah sebagai mahasiswa lagi melainkan menjadi alumni. dan sangat kebetulan pada dauroh kali ini saya dan teman seangkatan saya Rian menjadi angkatan tertua dalam acara tersebut padahal biasanya senior-senior angkatan di atas kami selalu datang, ya maklumlah karena acara dauroh seperti ini biasanya digunakan sebagai media silaturahim lintas angkatan bagi kaum laki-laki yang bersifat minoritas di kampus yang sebagian besar “penduduknya” merupakan kaum wanita.
Ada makna tersendiri yang saya dapatkan pada dauroh kali ini, kira-kira rangkumannya sebagai berikut:
- Lebih menyadari bahwa waktu bergulir begitu cepat, ya bagi saya waktu merupakan hal yang paling misterius ditambah dengan pergerakannya yang begitu cepat karena rasanya baru kemarin saya mengikuti kegiatan dauroh seperti ini dalam status mahasiswa baru, namun kali ini saya datang sebagai tamu undangan yang diharapkan bisa berbagi pengalaman dengan mahasiswa-mahasiswa yang baru saja diterima di kampus FIK UI.
- Kekuatan Silaturahim yang begitu dahsyat bagi pengembangan diri seorang Muslim. Terus terang saya mungkin beberapa minggu ini masuk ke dalam fase dimana saya mulai kehilangan arah dalam menjalani kehidupan saya sehari-hari, hal ini terjadi menurut saya mungkin karena perubahan kegiatan dan tuntutan dalam diri saya yang tidak lagi sebagai seorang mahasiswa. kalau waktu saya masih menjadi seorang mahasiswa, saya selalu dikejar-kejar oleh tugas kuliah dan target pencapaian nilai, berbeda dengan keadaan saya sekarang yang hampir tidak memiliki beban seperti semasa saya kuliah, ini yang mungkin menjadikan diri ini sempat memasuki area tanpa tujuan. Namun alhamdulillah dengan mengikuti dauroh ini, semangat dan pikiran saya kembali diisi dengan semangat-semangat baru. Karena ada salah satu pengisi acara pada dauroh kali ini yang menjadi refleksi bagi diri saya, beliau merupakan seorang mahasiswa yang dulu sempat bersama-sama berjuang lewat organisasi kampus membela kepentingan rakyat banyak, dan kalau boleh sombong kondisi beliau di saat itu masih di bawah saya (kemampuan beretorika, mengorganisasi dan lain-lain). Namun dalam acara ini beliau hadir sebagai orang yang benar-benar berbeda, dan bahkan saya bisa bilang beliau jauh berada di atas kondisi saya sekarang ini (kemampuan berbicara, prestasi akademis, dan kemampuan dalam mengatur waktu). Hal ini lah yang kemudian menyadarkan diri saya bahwasanya masih terlalu banyak waktu saya yang terbuang percuma dan tidak produktif, dan alhamdulillah dengan bertemunya saya dengan beliau menjadikan diri saya semakin bersemangat untuk berubah, dan akan terus berusaha meningkatkan diri saya dalam segala hal terutama dalam hal time management.
- Selanjutnya dauroh ini mengingatkan kembali hal yang hampir saya lupakan dalam hidup saya, yaitu penting dan sangat bermanfaatnya Ukhuwah Islamiyah bagi diri saya dan lingkungan di sekitar saya. Salah satu pembicara dalam acara ini mengingatkan kepada saya bahwa Ukhuwah merupakan syarat mutlak yang dimiliki oleh seorang muslim bila ingin menjadi muslim yang “sempurna” di mata Allah SWT. Ukhuwah sendiri berarti persaudaraan dan yang dimaksud dengan Ukhuwah Islamiyah adalah bagaimana cara kita menjalin persaudaraan dengan manusia lain yang sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran Islam, yang berarti Ukhuwah Islamiyah ini tidak terbatas hanya menjalin ukhuwah dengan sesama muslim, namun juga orang-orang di luar Islam namun tetap dengan cara-cara yang sesuai dengan ajaran Islam yang kita yakini. Dengan Ukhuwah Islamiyah, toleransi antar umat beragama akan senantiasa terjaga, karena kita sebagai umat Islam tidak akan pernah memusuhi umat agama lain bila kita tidak dimusuhi atau bahkan diperangi terlebih dahulu oleh mereka. Dengan Ukhuwah Islamiyah, qalbu dari masing-masing muslim InsyaAllah dapat lebih luas dalam menerima kealpaan atau kekhilafan yang dilakukan oleh saudara-saudara muslim yang lain, dan rasa benci atau permusuhan bahkan akan digantikan dengan Do’a agar saudara seiman dan se-Tuhan yang melakukan kealpaan atau kekhilafan tersebut senantiasa diberi petunjuk oleh Allah SWT untuk menjadi pribadi muslim yang lebih baik lagi.
Mungkin inilah hikmah yang sementara ini bisa saya temukan dari dauroh yang saya ikuti 3 hari yang lalu, semoga di waktu-waktu mendatang akan ada lebih banyak lagi hikmah yang bisa saya ambil dari dauroh kali ini.
Wallohu a’lamu bissawab
Wassalamualaikum..
gambar diambil dari sini
10 replies on “3 Poin pembelajaran dari Dauroh Mahasiswa Baru”
Nice tips bro… tapi sekarang berarti kerasa yah udah tua (muhaha)
yaw., mantaps kali tulisannya.
moga taun depan daurahnya lebih dahsyat lagii,.(heart)(heart)(heart_beat)(heart)(heart)
@Dhodie : iyah bang ngerasa udah tua nih, udah idup 20 tahun, tapi belum ngapa2in buat kepentingan Islam…
@Jay : eh ada bung Jay… gimana kelanjutan mekkah (baca: pasca mekkah) nya?? ada acara apaan aja??
sukses ya bro..
dauroh itu apa sich? (woot)
umur boleh tua.., tapi jiwa tetap muda dooong… (lmao)
tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya jadi tamu, moga tahun depan bisa jadi pembicara ya don…(goodluck)
@itempoeti : itu lho masa gak tau sih?? *sambil mengarahkan itempoeti untuk googling* (haha)
@love4live : yoih, harus tetap bersemangat muda (rock) *tapi umur saya masih muda kok* (laugh)
@Windy : amiiiinnn…. *etapi bicara tentang apa yah* (goodluck)
salam kenal ya mas (evil_grin)(bigsmile)
Pertama2 maaf nggak bisa dateng bareng2 don. Tanggal 4 ane udah berangkat…ya gimana ya untuk menggantikannya…kita kumpul lagi yuk pas pertengahan desember….Gimana??