Categories
Opini

Persiapan AS serang Iran

Israel, melalui Angkatan Udaranya, menyatakan siap dengan opsi apapun
terhadap Iran, termasuk serangan udara ke semua fasilitas nuklir Iran,
demikian perwira AU Israel Mayor Jenderal Ido Nehushtan dalam wawancara
dengan Mingguan Jerman, Der Spiegel edisi terbaru pekan ini.

“Angkatan Udara (Israel) adalah unit militer yang sangat kuat dan
fleksibel. Kami siap melakukan hal apapun yang diperintahkan kepada
kami,” tegas Ido.

Ido tidak mengungkapkan detail serangan militer ke fasilitas-fasilitas
nuklir Iran yang kebanyakan terletak di bawah tanah itu. “Harap dipahami
bahwa saya tidak akan mengungkapkan rencana itu secara rinci. Saya hanya
dapat mengatakan, itu tidak ada kaitan dengan soal teknis dan bukan pula
dengan soal logistik,” jaminnya.

Der Speigel lalu memancing pembesar AU Israel yang tak disebutkan
jabatannya ini dengan menanyakan kemungkinan Israel menggunakan
superioritas teknologinya untuk menyerang Iran karena sebagian besar
fasilitas nuklir Iran dilindungi rapat dan tersembunyi.

“Teknologi modern hanya salah satu cara, tapi keunggulan terbesar kami
adalah para prajurit dan perwira kami. Israel itu negeri kecil. Asset
terbesar kami adalah sumber daya manusia kami dan inilah yang akan
dimanfaatkan oleh Angkatan Udara,” jabar Ido.

Mingguan Jerman itu kemudian menanyakan kemungkinan Israel tidak hanya
menggunakan Angkatan Udara untuk menyerang Iran, namun juga memanfaatkan
asset-assetnya di darat, termasuk Angkatan Darat.

“Kami harus terus saling bersambungan antar angkatan. Angkatan Udara,
misalnya, harus mendapat dukungan penuh dari pasukan darat. Itulah yang
kami pelajari dari Perang Lebanon pada 2006,” paparnya.

Dengan sangat percaya diri, Ido menyatakan Israel tidak gentar
menghadapi serangan roket dari mana pun, termasuk Iran yang mungkin akan
balas menyerang dengan roket-roket jarang menengah.

“Untuk melindungi dari serangan roket-roket jarak pendek milik Hamas dan
Hisbullah, kami tengah membangun sistem “Kubah Besi.” (Dan) untuk
menjawab ancaman roket-roket jarak menengah, kami sedang mengembangkan
sistem pertahanan udara yang kami namakan “Ketapel Iblis,” terangnya.

Ido tidak menampik bahwa Israel tengah bersiap menyerang Iran jika
negosiasi internasional mengenai denuklirisasi Iran tidak berhasil.

“Itu (serangan militer ke Iran) keputusan politik, tapi jika saya pahami
dengan benar, maka semua opsi sudah tersedia di meja (termasuk serangan
militer),” tandasnya. (ant)

Iran Persiapkan Antisipasi Serangan AS dan Israel
Setelah mengumumkan keberhasilan memproduksi, Angkatan Udara Tentara
Republik Islam Iran kemarin memamerkan rudal pintarnya yang bernama
Qased (Messengger, Pencari Target). Seorang komandan senior Iran, Selasa
(11/11), mengatakan Angkatan Udara Republik Islam itu telah membangun
“penghalang kokoh” guna mempertahankan wilayah negeri tersebut
dari serangan udara. Demikian laporan media elektronik berbahasa
Inggris, Press TV.

“Angkatan Udara telah membangun penghalang kokoh terhadap setiap
jenis serangan, dengan menggunakan peralatan modern serta taktik militer
unik,” kata Kepala Staf Angkatan Udara Iran Brigadir Jenderal Ahmad
Miqani.

Pasukan Iran akan tetap siaga guna mempertahankan wilayah udara negeri
itu kalau ada serangan. Iran telah menguji-coba rudalnya Shahab-3, yang
mampu menjangkau sasaran dalam jarak 2.000 kilometer, dan berikrar bahwa
kemampuan rudalnya adalah “alat pertahanan terhadap serbuan”.

Beberapa pengamat percaya bahwa masih mungkin Amerika Serikat dan Israel
akan menyerang sasaran Iran karena kecurigaan mengenai program nuklir
Teheran.

Pada Juni, New York Times melaporkan militer AS percaya bahwa pelatihan
besar militer oleh Israel pada awal Juni adalah gladi resik bagi
kemungkinan serangan bom terhadap tempat nuklir Iran. (kompas)

Sijjil (Batu Jahanam), Rudal Paling Gres Iran
Iran sukses melakukan uji coba rudal buatannya yang berjarak 1000 km.
Rudal darat ke darat yang diberi nama Sijjil (batu neraka) ini memiliki
kemampuan jangkau 1000 kilo meter.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Iran, Mohammad Mostafa
Najjar Rabu kemarin di sela-sela manuver uji coba.

Lebih lanjut, ia mengatakan, rudal baru tersebut bekerja dalam dua tahap
dan dioperasikan dengan dua motor penggerak dari bahan bakar padat.

Salah satu keistimewaan rudal hasil kerja penuh tenaga ahli lokal ini
adalah kecepataannya yang maksimal sejak detik pertama diluncurkan .

Najjar menambahkan, pembuatan rudal ini merupakan bagian dari proyek
pengembangan teknologi militer yang sedang menjadi salah satu fokus
utama negaanya.(icc- jakarta)

sumber: milis MQCC-Depok

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *