Categories
Story Of Mine

Bekasi kemudian Depok, lalu selanjutnya??? (bagian 3)

Rupanya menulis secara berkelanjutan seru juga, apalagi subyek yang diceritakan adalah pengalaman pribadi sendiri. Setelah menulis di bagian 1 dan bagian 2 penulisa merasa bahwa menulis pengalaman pribadi merupakan hal yang sarat akan manfaat terutama untuk mngingatkan akan apa yang kita cita-citakan dahulu dan perbuatan apa yang telah kita lakukan untuk menggapai cita-cita tersebut. selain itu dengan menulis seperti ini menjadi sebuah pengingatan atas kesalahan-kesalahan terdahulu yang pastinya jangan sampai terulang lagi kemudian. Baiklah mari kita lanjutkan cerita ini…

SMA memang dikatakan oleh sebagian besar orang sebagai masa-masa paling indah, namun lain halnya dengan ramadoni. walaupun juga bukan merupakan masa-masa paling buruk, SMA juga ternyata bukan masa-masa paling indah bagi ramadoni. Ada hal-hal yang sangat disesalinya kala itu, namun ramadoni sadar bahwa kesalahan bukanlah sesuatu yang patut untuk disesali terlampau dalam dan lama. Kesalahan merupakan langkah awal menuju perbaikan pribadi menjadi lebih baik dan kesalahan pula yang membedakan perbuatan baik kita.

Tahun 2005 merupakan tahun terakhirnya di sekolah, karena di tahun yang sama ramadoni harus menjalani ujian akhir dan lulus dari sekolahnya untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi yaitu ke perguruan tinggi negeri. Kenapa harus negeri?? bukankah di kala itu masuk ke PTN merupakan hal yang sulit?? inilah salah satu kondisi yang dialami ramadoni semasa ia sekolah, sebagai seorang anak buruh di kawasan industri pulogadung ramadoni tidaklah mungkin meneruskan pendidikannya ke PTS (baca : perguruan tinggi swasta) yang rata-rata biaya per semesternya lebih dari 5 juta Rupiah. akhirnya ramadoni pun bertekat akan memasuki PTN dengan segenap kemampuannya dan memiliki semboyan “UI atau mati”.

makara_4kenapa pula UI?? kembali lagi ke masalah finansial, setelah ramadoni membicarakan PTN mana yang mesti ia pilih dengan keluarga, ternyata Ibunya ramadoni merasa berat bila harus memiliki 2 dapur yaitu di rumah dan di kosan bila ramadoni kuliah di luar kota. Namun sebenarnya sih ramadoni yakin bahwa orang tuanya gak bisa jauh dari anak kesayangannya itu hehehehe….  selanjutnya adalah jurusan mana yang harus menjadi pilihannya di UI…

banyak yang menanyakan kok memilih jurusan ilmu keperawatan?? dengan ringan ramadoni menjawab “karena itu adalah pilihan saya”. aneh yah jawabannya? tapi memang itulah jawaban sebenarnya karena sebelum ramadoni memutuskan mengambil 2 jurusan sebagai pilihan saat SPMB, ramadoni urun rembug dengan orang tuanya dan hasilnya adalah, pilihan pertama di Teknik Industri UI dan kedua Ilmu Keperawatan UI.

Kedua pilihan itu diambil bukan tanpa pertimbangan yang matang oleh ramadoni, pertama karena bila ramadoni mengambil jurusan teknik maka ramadoni akan dibebaskan dari biaya kuliah dan mendapatkan uang saku untuk kos dan lain-lain dari salah satu sponsor beasiswa yang diterimanya selama SMA (beasiswa berkelanjutan gitu), dan kedua kenapa ILmu Keperawatan?? jawabannya adalah karena sudah ada dua orang anggota keluarga besar ramadoni yang sukses di bidang keperawatan dan atas petunjuk dan wejangan dari mereka yang mengatakan bahwa bidang ini sangat memungkinkan ramadoni berkembang lebih maju lagi kelak.

akhirnya persiapan SPMB pun dimulai, dengan melalui masa-masa drill yang lumayan keras dari bimbingan belajar (akan diceritakan di lain posting mengenai bagaimana ramadoni mendapatkan bimbel dengan harga sangat murah dengan pengajar yang sangat berkualitas dan komoeten di bidangnya) dan pada waktunya mengikuti SPMB dengan dua pilihan di atas, akhirnya mendapatkan pilihan yang kedua yaitu Ilmu Keperawatan UI.

selanjutnya on bagian 4 : “…bagaimana ramadoni menjalani hidupnya sebagai mahasiswa keperawatan di UI…”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *